Cerita Kita Saat Listrik Padam

Asih Purnama

Listrik padam, sebuah kejadian yang sering kali dianggap sepele, namun bisa mengubah suasana dalam sekejap. Malam itu, saat alunan lagu dari radio mulai meredup dan lampu-lampu rumah perlahan meredup, kita tahu bahwa listrik telah padam. Tidak ada yang lebih mengingatkan kita pada kesederhanaan daripada momen seperti ini. Saat segala sesuatu tiba-tiba berhenti, kita diajak untuk berhenti sejenak, menjauh dari kesibukan, dan meresapi kebersamaan yang ada di sekitar kita. Tanpa cahaya buatan, hanya ada lilin yang temaram dan suara percakapan yang lebih hidup dari sebelumnya.

Pada awalnya, suasana menjadi sedikit canggung. Tidak ada hiburan digital, tidak ada aliran informasi melalui televisi atau ponsel. Namun, perlahan, malam itu menjadi lebih hidup. Kita mulai berbicara lebih lama, berbagi cerpen bahagia tentang hal-hal yang seringkali terabaikan karena kesibukan sehari-hari. Dalam kegelapan, kita menemukan kesempatan untuk lebih mendekatkan diri, tertawa bersama, dan mengenang masa-masa lama. Tanpa ponsel yang berdering atau komputer yang memanggil, kita benar-benar hadir dalam momen itu, saling mendengarkan satu sama lain dengan lebih penuh perhatian.

Anak-anak yang biasanya sibuk dengan gadget mereka, kali ini menemukan hiburan baru—bermain permainan tradisional yang dulu sering mereka mainkan sebelum teknologi menguasai segala hal. Mereka berlari-lari di halaman, memanfaatkan cahaya dari api lilin untuk menciptakan bayangan lucu, dan tertawa riang. Tiba-tiba, waktu seperti melambat, dan kita semua merasakan kebersamaan yang lebih mendalam. Momen sederhana itu memberi kita pelajaran tentang nilai kebersamaan yang tidak memerlukan banyak hal—hanya waktu, perhatian, dan kesediaan untuk berbagi tawa dan cerita.

Listrik kembali menyala setelah beberapa jam, dan dunia kembali seperti biasa. Namun, malam itu meninggalkan kesan yang mendalam dalam hati kita. Saat listrik padam, kita disadarkan akan betapa pentingnya hadir di saat-saat sederhana bersama orang-orang terdekat. Terkadang, kita perlu merasakan kegelapan untuk menghargai cahaya. Cerita kita saat listrik padam adalah tentang menemukan keindahan dalam kebersamaan, menghidupkan kembali kenangan lama, dan menyadari bahwa waktu yang dihabiskan bersama orang-orang terkasih adalah hal yang tak ternilai harganya, meskipun dalam kegelapan.